Jumat, 17 Juli 2015

PEACOCK REVIEW











KELOMPOK 4 – PEACOCK
AMUDRA APSARA DEWI
RIZKI AMALIA
ULAYYA NNABELA
PEACOCK
Peacock adalah thriller psikologis yang dirilis sekitar tahun 2010. Film ini dibintangi oleh beberapa aktor dan aktris seperti Cillian Murphy, dan Ellen Page. Peacock, yang dijadikan judul aalah nama sebuah kota kecil, di mana di sana tinggal John Skillpa seorang karyawan bank. John adalah seorang pria yang memiliki alter ego di mana ia memiliki kepribadian ganda. Ia berganti-ganti peran menjadi seorang pria dan wanita. John diceritakan memiliki kepribadian yang tertutup karena traumanya di masa lalu yang didominasi ibunya.  Ibu John melarangnya untuk terlalu sering berkomunikasi dengan orang lain. Ini kemudian membentuk sosok John menjadi seorang yang kaku, takut bertemu orang lain, dan selalu menunduk saat berbicara, bahkan tirai rumahnya selalu ditutup dan ruang kerjanya di bank berada di lantai bawah dalam sebuah ruangan kecil tertutup.

Semenjak kematian ibunya, John memiliki dua kepribadian. Pada pagi hari sampai menjelang malam hari ia menjadi dirinya sendiri (pria), tetapi menjelang malam hari sampai pagi hari ia berubah menjadi alter ego-nya, yaitu Emma (wanita). Emma dianggap sebagai alter ego sang ibu. Sosok Emma ini seolah menggantikan peran ibunya yang menyiapkan makanan, mencuci, menjemur pakaian, dan memmbereskan rumah. John Skillpa seolah tidak pernah sadar kalau ada kepribadian Emma dalam dirinya, sementara Emma sadar kalau ada kepribadian John di dalam dirinya.

Konflik film ini muncul ketika suatu pagi, Emma Skillpa, sedang menjemur pakaian dan sebuah gerbong kereta milik walikota yang sedang berkampaye dalam pemilihan mendatang, lepas dan masuk ke halaman belakang rumah Emma alias John (di belakang rumah John terdapat rel kereta api). Emma memang selamat, namun peristiwa itu membuat Emma dan tentunya John berhubungan dengan banyak orang, Emma sebagai “isteri” John baru diketahui oleh para tetangga. Bahkan sang walikota yang sedang berkampaye pun berkunjung ke rumahnya dan menawarkan dijadikan sekaligus sebagai tempat berkampaye sang walikota. Kebingungan melanda John, karena ia tentunya tidak nyaman berhubungan dengan banyak orang.  Konflik ini masih ditambah lagi dengan kehadiran Meggie, wanita yang pernah berhubungan dengan John dan memiliki anak dari hasil hubungan mereka.




Di sinilah menariknya, diperankan oleh orang yang sama namun fisik dan terutama karakter yang jauh berbeda antara John dan Emma. John jelas sangat tidak nyaman berhubungan dengan orang banyak, menatap lawan bicara saja sangat sulit dilakukan, John juga cenderung tidak tegas dalam memutuskan sesuatu. Namun sifat kekurangan itu, sangat bisa ditutupi oleh Emma sebagai “isterinya”. Emma bisa berkomunikasi dan bertukar pendapat dengan orang lain, meskipun sikap malu-malu dan takut dari John masih nampak. Emma juga tegas dan berani dalam bersikap, menutupi kepengecutan dari John, Emma mau membantu Meggie yang membutuhkan uang, Emma juga yang menerima tawaran walikota untuk menggunakan gerbong yang jatuh di halaman rumahnya untuk berkampaye.

Perbedaan karakter dan sikap ini yang membawa konflik-konflik tadi menuju klimaks. John tidak pernah setuju dengan sikap Emma. Sementara ketika John menjadi Emma, ia cenderung ingin mendominasi rumah tangga mereka. John bahkan sempat kabur dari rumah dengan alasan takut pulang ke rumah, seolah tidak ingin bertemu Emma (padahal Emma adalah dirinya).
Di akhir film diceritakan bahwa sosok Emma lah yang dipilih untuk menjalani kehidupan ke depannya.



KAITAN FILM INI DENGAN KESEHATAN MENTAL
John Skillpa dalam film ini memiliki 2 kepribadian atau biasa disebut dengan alter ego (kepribadian ganda). Terkadang ia menjadi dirinya, John, dan terkadang ia menjadi peribadi yang lain, yaitu Emma.
Berikut kami lampirkan teori yang mendukung tentang alter ego dan kaitannya dengan kesehatan mental.

Tubuh sebagai dasar utama dalam kehidupan, maka segala analisa dan pemecahan masalah yang timbul selalu dimulai dari penelitian fungsi organ-organ di dalam tubuh. Walaupun pengetahuan ilmiah telah berkembang dengan cepat tetapi para ahli ilmiah masih mengakui adanya pengaruh unsur di luar tubuh seperti pikiran, kepribadian, karakter, sifat-sifat, pembawaan. Manusia adalah makhluk yang unik tidak ada yang mempunyai kepribadian sama persis, meskipun anak yang terlahir kembar identik.
”Kepribadian berasal dari bahasa latin: persona yaitu satu istilah yang mengacu pada gambaran sosial tertentu yang diterima oleh individu dari kelompok atau masyarakatnya, individu tersebut diharapkan bertingkah laku berdasarkan atau sesuai dengan gambaran sosial yang diterimanya.” (Koswara, 1991:10).
Gordon Allport, merumuskan kepribadian adalah “Organisasi dinamis sistem psikofisik dalam diri individu yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya.” Ada dua jenis kepribadian yaitu kepribadian sehat dan kepribadian kurang sehat. Kepribadian sehat merupakan dambaan tiap individu karena tidak ada seorangpun ingin dikatakan sakit kepribadiannya. Adapun karena faktor-faktor tertentu individu menjadi pribadi yang kurang sehat, salah satu kepribadian yang tidak sehat yaitu kepribadian ganda.


Apa itu Kepribadian Ganda?
Manusia terdiri dari tiga sistem psikologis, di antaranya adalah ID, EGO, dan SUPEREGO. ID merupakan dorongan-dorongan, hasrat, dan semacamnya. Superego merupakan nilai-nilai, norma, dan aturan yang berlaku dan dipahami. Sedangkan ego adalah kontrol diri seseorang dalam menghadapi masalah. Dari ketiga sistem tersebut, kepribadian ganda dapat muncul jika ego yang dimiliki seseorang telah rusak. Suatu waktu, seseorang yang ego-nya telah rusak tidak sadar akan posisinya pada waktu tertentu.
Kepribadian ganda pertama dikenali sekitar abad ke-19 dalam sebuah review literatur, Sutcliffe dan Jones mengidentifikasi 77 kasus, dan rata-rata terlapor dalam periode antara 1890-1920. Setelah itu, laporan tentang kasus pribadi ganda ini menurun sampai tahun 1970 yang kemudian meningkat lagi. Pemecahan kepribadian atau sering juga disebut kepribadian ganda, atau juga lebih terkenal dengan nama alter ego merupakan suatu keadaan di mana kepribadian individu terpecah sehingga muncul kepribadian yang lain.
Menurut Issaquah kepribadian ganda dalah kepribadian seseorang yang berusaha menghibur diri sendiri dengan menciptakan kepribadian lain yang dapat menampung semua perasaannya. Kepribadian itu biasanya merupakan ekspresi dari kepribadian utama yang muncul karena pribadi utama tidak dapat mewujudkan hal yang ingin dilakukannya. Dalam bahasa yang lebih sederhana dapat dikatakan bahwa ada satu orang yang memiliki pribadi lebih dari satu atau beberapa pribadi sekaligus. Kadang penderita tidak menyadari bahwa dirinya berkepribadian ganda, dua atau beberapa pribadi yang ada dalam satu tubuh ini juga tidak saling mengenal dan lebih parah lagi beberapa kepribadian ini saling bertolak belakang.

Penyebab Kepribadian Ganda
Kepribadian ganda dapat disebabkan oleh peristiwa traumatik yang dialami oleh seseorang pada usia kanak-kanak, biasanya antara 4-6 tahun. Trauma itu bisa disebabkan oleh kekerasan fisik atau seksual yang parah (abuse). kekerasan ini menyebabkan terpisahnya dan terbentuknya alter sebagai pelarian dari trauma. Tapi berhubung tidak semua orang yang mengalami kekerasan semasa kecil menderita pribadi ganda, maka kemudian dikatakan bahwa mungkin ada hal lain yang hadir di antara mereka yang menderita pribadi ganda, ada satu ide yang mengatakan bahwa tingginya hypnotizability (mudahnya seseorang dihipnotis berarti orang itu mempunyai tingkat sugesti yang tinggi) mempermudah pembentukan alters melalui self-hypnosis. Ide lain adalah, orang yang menderita pribadi ganda sangat mudah atau cenderung terlibat dalam fantasi.
Menurut Universitas Kedokteran Hanover di Jerman, bermain game di internet secara berlebihan dengan menggunakan personalitas rekaan dapat menyebabkan gangguan kepribadian ganda. Jadi, pribadi ganda sebenarnya bukan merupakan sifat fitrah manusia karena penyakit pribadi ganda disebabkan oleh faktor luar diri manusia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar