Jumat, 25 Oktober 2013

Sistem Informasi Psikologi


Kali ini saya akan membahas mengenai Sistem Informasi Psikologi.. Sebelum membahas lebih jauh mengenai Sitem informasi Psikologi dan bagaimana kaitan diantara keduanya, kita mulai terlebih dahulu dengan membahas pengertian informasi.
Pengertian informasi banyak dikemukakan para ahli, berikut merupakan beberapa pengertian informasi dari para ahli;
Menurut Davis informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Sementara menurut Kristanto, informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima.
Menurut Chr. Jimmy. L.Gaol (2008) informasi adalah segala sesuatu keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil keputusan/manajer dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya.Sedangkan menurut Laudon (dalam Gaol, 2008) informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia.
Sementara pengertian sistem Harijono Djojodiharjo menjelaskan suatu sistem sebagai sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubunagn antara ciri-ciri tiap objek yang secara keseluruhan merupakansuatu kesatuan secara fungsional. Adapun menurut Davis G. B sistem secara fisik kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran
Setelah mengenali masing masing definisi dari informasi dan juga sistem, maka kita akan membahas mengenai pengertian Sistem Informasi. Apa sih sistem informasi itu?
Lucas (dalam Ridwan Iskandar,2011) mengatakan bahwa sistem informasi adalah satu kegiatan dari prseur-prosedur yang diorganisasikan, bila mana dieksekusi akan menyedikan informasi untuk mendukung pengabilan keputusan dan pengendalian didalam organisasi. Sedangkan menurut Notohadiprawiryo (2006), Sistem informasi merupakan suatu pengumpulan data yang terorganisasi beserta tata cara penggunaannya yang mencakup lebih jauh daripada sekedar penyajian. Istilah tersebut menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memili dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaannya. Sistem kerja yang dimiliki proses bisnis untuk menangani, membawa, menyimpan, mengambil, memanipulasi, dan menampilkan informasi yang juga mendukung sistem kerja lainnya. Dari enjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan dari rosedu-prosedur yang meliputi pengumpulan, penyimpanan dan pengambilan kembali, informasi yang dapat dijadikan untuk mendukung suatu pengambilan keputusan.
Lalu bagaimana pengertian informasi sehingga dapat berinteraksi dengan sistem??
Informasi yang sering digunakan merujuk kepada sistem interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, sistem dalam informasi digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisni dan membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis. Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi.
Dalam dunia psikologi, sistem informasi tampaknya mempunyai peran yang amat penting. Menurut Chr. Jimmy L. Gaol (2008) sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal. Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola dengan sentuhan komputerisasi. Misalnya penggunaan tes psikologi secara virtual, penggunaan teknologi eye-tracking dan yang terbaru adalah teknologi virtual reality yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan menyembuhkan gangguan psikologis seperti ADHD, PTSD dan beragam fobia.
Contoh Kasus dan Analisisnya
Kasus: Konsultasi Online
Analisisnya: Seiring perkembangan teknologi dan sistem informasi, semakin banyak membuka peluang yang lebih luas bagi para masyarakat untuk mengakses atau berkomunikasi melalui media internet. Para psikologpun tampaknya juga membuka peluang, memudahkan masyarakat utuk bisa berkonsultasi langsung melalui media online. Memberi saran dan solusi bagi masalah atau problem yang sedang dialami individu. Kekurangan dari konsultasi online adalah para psikolog tidak bisa berinteraksi langsung antar individu dengan klien, psikolog hanya bisa menangani konsultasi ringan berupa saran dan solusi. Apabila memungkinkan untuk tahapan yang lebih lanjut mungkin diperlukan suatu pertemuan khusus antar keduanya.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi
http://selir-impian.blogspot.com/2013/09/tugas-1-pengertian-sistem-informasi.html
Notohadiprawiro, Y. 2006. Sistem Informasi: Pengertian Dan Kepentingannya. Seminar Nasional
Plantagama, 1-7. Pengertian Sistem Informasi (2011)
http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/52-pengertian-sistem-informasi.pdf. Diakses tanggal 13 maret 2013



Tidak ada komentar:

Posting Komentar