Kamis, 16 Januari 2014

Artificial Intelligence Atau Kecerdasan Buatan



Halo, kali ini saya akan membahas mengenai Artificial Intellegence atau bahasa indonesianya Kecerdasan buatan. Sebelumnya ada yang sudah tau tntang materi yang akan kita bahas berikut ini? :D buat kalian yang sudah tau mengenai Artificial Intellegence, dan buat yang belum tau Artificial Intellegence itu apa sih, yuk kita coba ulas ulas sedikit.
Manurut McLeod & Schell (2007) , kecerdasan buatan atau atificial intellegence (AI) adalah aktifitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan menampilkan perilaku yang akan di anggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. AI merupakan aplikasi komputer yang paling canggih karena berusaha mencontoh cara pemikiran manusia.
Sedangkan menurut Herianto (1993) AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan mungkin dapat didefinisikan sebagai cabang ilmu komputer yang berhubunga dengan otomatisasi perilaku inteligen.
Sebelum kita lanjut lebih dalam, yuk kita baca sejarah asal mula AI.
Sejarah AI
Buat yang mau tau nih sejarah AI , yuk kita terusuri sejarahnya yang dikemukakan oleh McLeod & Schell (2007)
Bibit AI pertama kali disebar hanya 2 tahun setelah General Electric menerapkan komputer yang pertama kali digunakan untuk penggunaan bisini. Tahun itu adalah 1956, dan istilah AI (artificial intelegence) atau kecerdasan buatan pertama kali dibuat oleh John Mc Carity sebagai tema suatu konferensi yang di laksanakan di Dartmouth College. Pada tahun yang sama, program komputer AI pertama yang disebut Logic Theorist, diumumkan. Kemampuan Logic Theorist yang terbatas untuk berpikir (membuktikan teorema-teorema kalkulus) mendorong para ilmuan untuk merancang program lain yang disebut General Problem Solver (GPS), yang ditunjukan untuk digunakan dalam memecahkan segala macam masalah. Proyek ini ternyata membuat para ilmuan yang pertama kali menyusun program ini kewalahan, dan riset AI dikalahkan oleh aplikasi-aplikasi komputer yang tidak terlalu ambisius seperti SIM dan DSS. Namun seiring waktu, riset yang terus menerus akhirnya membuahkan hasil, dan AI telah menjadi wilayah aplikasi komputer yang solid.
Lalu AI ini biasa diterapkan dalam bentuk apa sih? Nih aku kasih tau ya
Menurut  McLeod & Schell (2007), AI diterapkan biasanya dalam bentuk sitem pakar, jaringan saraf tiruan, algoritme genetik dan agen cerdas.
1.      Sistem Pakar (Expert System): adalah program komputr yang berusaha untuk mewakili pngetahuan keahlian manusia dalam bentuk heuristik. Tau ga heuristik itu apa? Heuristik itu adalah aturan yang menjadi patokan atau aturan untuk menebak dengan baik.
2.      Jaringan Saraf Tiruan ( Neural Networks) adalah meniru fisiologi otak manusia. Jaringan ini mmpu menemukan dan membedakan pola, sehingga membuatnya amat berguna didalam bisnis.
3.      Algoritme Genetik: menerapkan proses “yang terkuat yang selamat” atau yang bisa orang awam bilang “seleksi alam” untuk memungkinkan pemecahan masalah agar mmenghasilkan solusi masalah yang semakin baik
4.      Agen Cerdas: biasanya digunakan untuk melakukan tugas yang berkaitan dengan komputer yang berulang-ulang.

Menurut Solso, Maclin, & Maclin (2008) intelegensi manusia dianggap sebagai salah satu komponen dari akal (intelegensi) manusia yang berinteraksi dengan pemrosesan informasi. Pembahasan terbaru mengenai Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) menimbulkan pertanyaan mengenai keunikan manusia yang seperti apakah yang brkaitan dengan inteligensi manusia, dan kemampuan seperti apakah yang diperlukan komputer untuk bertindak seperti inteligensi manusia.

Artificial Intelligence dan Sistem Kognisi Manusia

Menurut Taufiq (2006) agar peneliti dapat memasukan program yang menyebabkan dapat membaca, maka ia harus bisa memahami terlebih dahulu bagaimana manusia dapat mengalami proses membaca tersebut. Kajian psikolog kognitif mampu menemukan banyak ide dan bentuk yang efektif melalui kecerdsan buatan ini. Agar program ini bisa efisien dan selaras dengan informasi yang dibutuhkan, maka butuh pengamatan lebih dalam akan proses berpikir manusia. Bisa dikatakan, kajian psikologi kognitif memberikan gambaran pengganti dalam memahami perilaku manusia yang mengacu kepada kajian proses mendapatkan pegetahuan yag ditenggarai oleh teori stimulus-respon.
Namun menurut Hatim (dalam Taufiq, 2006) terdapat lima hal yang membedakan keduanya, yakni:
1.      Aktifitas sel saraf dalam otak berlangsung secara dinamis. Ia tidak mungkin bisa memberikan respon kecuali bila sebelumnya ia telah diberikan stimulus. Sedangkan intelegensi tiruan (susunan komputer) tidak mungkin melakukan hal yang sama
2.      Gabungan antarsel saraf berjalan dengan beriringan dan memiliki kemungkinan untuk berubah sewaktu-waktu. Sedangkan kaitan dalam unsur komputer yang terdiri dari beberapa program yang salah satunya Artificial Intelligence kaku dan permanen
3.      Otak tidak bisa memprogram dirinya sendiri, sedangkan Artificial Intelligence tidak bisa berfungsi tanpa bantuan manusia yang memrogramnya.
4.      Otak termasuk bagian biologis manusia, sedangkan komputer dan artificial intelligence merupakan bagian materi fisika mekanis. Merekka bisa menduplkasi sisi pemikiran manusia, namun tidak bisa berpikir dengan sendirinya.
5.      Komputer serta Artificial Intelligence dirancang untuk melaksanakan satu fungsi tertentu sedangkan fungsi otak tidak terbatas.


Artificial Intelligence dan Sistem Pakar
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) Menurut Raymond McLeod, Jr dan George P. Schell, 2008  adalah aktivitas penyediaan mesin seperti computer dengan kemampuan untuk menghasilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merupakan aplikasi computer yang paling canggih karena aplikasi ini berusaha mencontoh cara pemikiran manusia.
Sistem Pakar (Expert System) adalah usaha untuk menirukan seorang pakar. Biasanya, Sistem Pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang mampu mencapai tingkat performa yang sebanding sengan seorang pakar dalam bidang problem yang khusus dan sempit. Ide dasarnya adalah kepakaran ditransfer dari seorang pakar atau sumber kepakaran lain ke komputer, pengetahuan yang ada di simpan dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer itu untuk suatu nasehat, lalu kemudian komputer dapat mengambil inferensi (menyimpulkan, mendeduksi, dll) seperti layaknya seorang pakar. Dan selanjutnya komputer akan menjelaskan ke pengguna tersebut, dengan alasan-alasannya bila perlu.
ELIZA
Eliza adalah salah satu Sistem Pakar yang paling awal dikembangk oleh Joseph Weizenbaum di MTT sebagai program komputer terapis. Program ini membuat pengguna berkominikasi dengan komputer sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis.Berikut adalah contoh percakapan antara Eliza dengan seorang klien :
Eliza       : Hello. I am ELIZA. How can I help you?
Klien       : My name is Balza
Eliza       : I have told you before, I do not care about names
Klien       : I don’t have any money. That’s my problem
Eliza       : Why do you say your problem?
Klien       : Because you asked me
Eliza       : Do any other reasons not come to mind?
Klien       : No
Eliza       : You are being a bit negative
Klien       : Why?
Eliza       : Please go on
Klien       : OK. I am bankrupt
Eliza       : How long have you been bankrupt?
Klien       : A year
Eliza       : Please go on
Klien       : So, what should I do?
Eliza       : Does that question interest you?
Klien       : Yes, how can I make big money?
Eliza       : You are sure?
Klien       : Of course I’m sure

PARRY
Parry adalah sebuah sistem pakar yang termasuk juga paling awal dikembangkan di Standford University oleh seorang psikiater, yaity Kenneth Colby. Kenneth Colby mensimulasikan seorang paranoid dalam sistem pakar parry ini. Berikut ini adalah contoh respon Parry terhadap pertanyaan seorang psikiater yang menginterviunya :
Psikiater : Why are you in the hospital?
Parry      : I shouldn’t be here
Psikiater : Who brought you here?
Parry      : The police
Psikiater : What trouble did you have with the police?
Parry      : Cops don’t do their job
Psikiater : What do they do instead?
Parry      : Cops arrest wrong people
Psikiater : They arrest the right ones sometimes
Parry      : The law should get those Italian crooks
Psikiater : Are you Italian?
Parry      : My bacground is British but I was born in this country
Psikiater : Do you know any Italian crooks?
Parry      : I try to avoid the underworld

NETTALK
NetTalk merupakan hasil penelitian Terrence Sejnowski dan Charles Rosenberg pada pertengahan 1980 mengenai jaringan saraf tiruan. NetTalk adalah sebuah program yang berdasarkan pada jaring-jaring neuron dengan membaca tulisan dan mengucapkannya keras-keras. NetTalk membaca keras-keras dengan cara mengkonversi tulisan menjadi fonem-fonem, unit dasar dari suara sebuah bahasa.
Sistem Pakar dapat digunakan
Menurut Kusrini (2008) sistem pakar adalah aplikasi yang berbasi komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan olleh pakar. Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Sebagaimana contoh, dokter adalah seorang pakar yng mampu mendiagnosis penyait yang diderita pasien serta dapat emberikan penatalaksaa terhhadap penyakit tersebut. Contoh lain psikolog adalah orang yang ahli dalam memahami kepribadian seseorang.
Sistem pakar yng mencoba memecahkan masalah biasanya hanya bisa dipecahkan oleh serang pakar, dipandang berhasil ketika mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh pakar asliya, aik dari sisi proses pengambilan keputusan maupun hasil keputusan yang diperoleh.

horee !! demikianlah hasil pembahasan saya mengenai Artificial Intelligence. kurang lebihnya mimin mohon maaf :0

Daftar Pustaka:

Herianto, T. (1993). Teknik Pemograman Turbo Prolog Tingkat Lanjut. Yogyakarta: Andi
Offset.
Kusrini. (2008). Aplikasi Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi Offset.
McLeod, R., & Schell, G. P. (2007). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. (2008). Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga.

Taufiq, M. I. (2006). Panduan Lengkap dan Praktis Psikologi Islam. Jakarta: Gema Insani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar